Apa dan Bagaimana Belajar
Pengertian
Belajar menurut BellGredler
Belajar
adalah proses yang dilakukan oleh manusia untuk mendapatkan aneka ragam
kemampuan (competencies), ketrampilan
(skills) and sikap (attitudes).
Belajar
sering juga diartikan sebagai penambahan, perluasan, dan pendalaman
pengetahuan, nilai dan sikap, serta ketrampilan.
Ciri-ciri
Belajar :
- Memungkinkan terjadinya perubahan perilaku pada individu
- Perubahan tersebut merupakan buah dari pengalaman
- Perubahan tersebut relatif menetap
Jenis-jenis
belajar :
- Belajar Isyarat / Signal Learning. Melakukan atau tidak melakukan sesuatu karena adanya tanda atau isyarat
- Belajar Stimulus atau respon / Stimulus Response Learning. Terjadi pada individu karena ada rangsangan dari luar
- Belajar Rangkaian / Chaining Learning. Terjadi melalui perpaduan berbgai proses stimulus respon yang telah dipelajari sebelumnya sehingga melahirkan perilaku yang segera atau sepontan.
- Belajar Asosiasi Verbal /Verbal Association Learning. Individu telah mengetahui sebutan bentuk dan dapat menangkap makna yang bersifat verbal.
- Belajar Membedakan / Discrimination Learning. Individu berhadapan dengan benda, suasana atau pengalaman yg luas dan mencoba membeda bedakan semua hal tersebut.
- Belajar Konsep / Concept Learning. Individu menghadapi berbagai fakta atau data yang kemudian ditafsirkan ke dalam suatu pengertian atau makna yang abstrak.
- Belajar Hukum dan Aturan / Rule Learning. Individu menggunakan beberapa rangkaian peristiwa atau perangkat data yg terdahulu atau yg diberikan sebelumnya dan menerapkannya atau menarik kesimpulan dari data tersebut menjadi suatu aturan.
- Belajar Pemecahan masalah / Problem Solving learning. Individu menggunakan berbagai konsep atau prinsip untuk menjawab suatu pertanyaan.
Teori BEHAVIORISTIK
Belajar
merupakan proses bagi manusia untuk menguasai berbagai kompetensi, ketrampilan
dan sikap.
Menurut
teori ini, belajar merupakan perubahan perilaku manusia yang sangat dipengaruhi
oleh lingkungan. Melalui Stimulus Respons dan penguatan dalam proses belajar.
Teori
ini sangat menekankan pada hsil belajar,
perubahan tingkah laku yang dapat dilihat.
Teori” BEHAVIORISTIK
:
Classical Conditioning oleh Pavlov
1849 – 1936
Didasarkan pada reaksi sistem tak
terkondisi dalam diri seseorang, reaksi emosional yg dikontrol oleh sistem urat
syaraf otonom, seta gerak refleks setelah menerima stimulus dari luar.
Ada tiga parameter : Penguatan,
Penghilangan, Pengembalian Spontan
Connectionism oleh Edward
L.Thorndike 1874 – 1949
Pengulangan situasi atau pengalaman
akan meningkatkan kemungkinan munculnya respons yang benar. Namun pengulangan
situasi yang tidak menyenangkan tidak akan membantu proses belajar.
Hasil dari proses coba-coba
Behaviorism oleh Jhon B Watson 1878
- 1958
Stimulus dan respon yang menjadi
konsep dasar dalam teori perilaku pada umunya, harus berbentuk tingkah laku
yang dapat diamati.
Penerapannya
:
Diterapkan
dalam bentuk jawaban siswa terhadap soal-soal tes dan atau ujian setelah materi
disajikan.
Penggunaan
media untuk memberikan proses pengkondisian
Penguatan
dengan memberikan pujian, hukuman, reward dan penilaian
TEORI BELAJAR KOGNITIF
Tujuan teori belajar kognitif, mengkonstruksi
prinsip prinsip belajar secara ilmiah. Hasilnya berupa prosedur prosedur yang
dapat diterapkan pada situasi kelas untuk mendapatkan hasil yg sangat produktif.
Teori
ini dikembangkan berdasarkan tujuan yang melatar belakangi perilaku, cita-cita,
cara-cara, dan bagaimana seseorang memahami diri dan lingkungannya, dalam usaha
untuk mencapai tujuan dirinya.
INSIGHT, adalah
pemahaman dasar yang dapat diaplikasikan pada beberapa situasi yang sama atau
hampir sama. Merupakan pemahaman seseorang terhadap suatu situasi secara
mendalam. Intinya, pada saat guru
merancang pembelajaran , kondisi siswa harus diperhatikan, begitu juga saat
mengimplementasikan rancangan pembelajaran di dalam kelas, kondisi nyata kelas
perlu diperhatikan dan dipertimbangkan.
Perbedaan teori Kognitif dengan
Teori conditioning stimulus-respons
Aliran
kognitif menentang aliran behavirisme karena pandangan aliran behaviorisme
bersifat molekuler, memandang tingkah laku sebagai hasil dari ikatan
stimulus-respon saja, sehingga tidak menggambarkan proses mental yang terjadi.
Teori
kognitif menekankan pada apa yangterjadi dalam diri individu dalam menganalisis
stimulus sampai dengan munculnya respon.
Prinsip
dasar teori belajar kognitif :
- Belajar
merupakan peristiwa mental yang berhubungan dengan berfikir, perhatian,
persepsi, pemecahan masalah dan kesadaran.
- Sehubungan
dengan pembelajaran, guru harus memperhatikan perilaku siswa yang tampak,
dan memperhatikan faktor manusia dan lingkungan psikologisnya
- Kemampuan
berfikir manusia tidak sama dan tidak tetap dari waktu ke waktu
Teori
Belajar Bruner, Ausubel, Robert Gagne, Jean Piaget
Jerome Burner (1915 -) manusia
sebagai sebagai pemroses, pemikir dan pencipta informasi
Ada
3 proses kognitif yg terjadi dalam belajar :
- Proses
perolehan informasi baru
- Oroses
mentransformasikan informasi yg diterima
- Menguji
relevansi dan ketepatan pengetahuan
Aspek yang menjadi perhatian guru dalam
pembelajaran :
- Struktur
mata pelajaran. Berisi Ide, konsep-konsep dasar, hubungan antar konsep
atau contoh dari bidang tersebut.
- Kesiapan
Belajar, penguasaan ketrampilan yg lebih sederhana atau mendasari
- Intuisi,
tehnik inte;ektual analitis untuk mengetahui apakah formulasi itu merupakan
kesimpulan yg shahih atau tidak
- Motivasi,
lebih penting motivasi intrinsik (rasa ingin tau dari dalam), dibandingkan
eksternal (dari luar).
Satu hal yang tidak
mungkin menurut burner adalah memotivasi anak agar menguasai sesuatu yg mereka
tidak biasa dan tidak kuasai.
Yang
diterapkan dari teori burner adalah adanya KURIKULUM, teori pembelajaran yg
akan menjelaskan asas-asas untuk merancang pembelajaran yg efektif dikelas dlm
rangka mengembangkan ketrampilan berfikir.
Kurikulum
yang baik diarahkan pada pada upaya agar siswa memiliki kemampuan inkuri
(menyelidiki), dan discoveri (menemukan)
David Ausubel, mengembangkan
potensi kognitif siswa melalui proses belajar bermakna (belajar yg disertai
dengan pengertian)dan belajar verbal. CARA
BELAJAR MENGHAFAL
Menurut
ausubel orang memperoleh pengetahuan melalui penerimaan bukan melalui penemuan
(bertentangan dengan bruner dan piaget)
Robert Gagne (1977), belajar
bukan proses tunggal melainkan proses yang luas yang dibentuk pleh pertumbuhan
dan perkembangan tingkah laku. Jadi tingkah laku merupakan efek kumulatif dari
belajar.
Sembilan
Peristiwa Pembelajaran menurut Gagne :
- Membangkitkan
perhatian
- Memberitahukan
tujuan pembelajaran pada siswa
- Merangsang
ingatan pada materi prasyarat
- Menyajikan
bahan perangsang
- Memberi
bimbungan belajar
- Menampilkan
unjuk kerja
- Memberikan
umpan balik
- Menilai
unjuk kerja
- Meningkatkan
retensi (latihan-latihan)
Jean Piaget (1920), ahli
biologi dan psikologi. Mempelajari tentang teori perkembangan intelektual yang
terjadi pada anak-anak mulai dari usia 0.
Tahap
perkembangan Kognitif :
- Tahap sendori motor (usia 0-2 tahun),
anak belum mengenal dan menemukan obyek secara permanen. Pada usia 18-24
bulan baru muncul kemampuan anak mengenal obyek dan mencari benda atau
orang disekitarnya bila memerlukannya.
- Tahap
praoperasional (usia 2-7 tahun), anak sudah memiliki kesadaran akan
eksistensi vuatu benda yang ada atau biasa ada. Dan mulai memiliki
kemampuan berbahasa.
- Thap
konkret operasiional (usia 7-11 tahun), anak mulai berfikir rasional. Mampu
mengkoordinasikan pemikiran dan idenya dengan peristiwa tertentu kedalam
sistem pemikirannya sendiri, sehingga mampu berfikir secara logis.
- Tahap Formal Operasional (11-15 tahun), mampu memahami dan berfikir terhadap konsep konsep abstrak (agama, matematika, dll)
TEORI BELAJAR SOSIAL
- Prinsip
faktor-faktor yang saling menentukan
Perilaku,
berbagai faktor pada pribadi seseorang dan peristiwa-peristiwa yang terjadi
pada lingkungan orang tersebut, secara bersama sama saling bertindak sebagai
penentu atau penyebab yang satu terhadap yg lainnya.
- Kemampuan membuat
dan memahami simbol/tanda/lambang
Orang
memahami duni ini secara simbolis, jadi manusia lebih bereaksi terhadap
gambaran-gambaran kogitif dunia sekitar daripada dunia itu sendiri. Perilaku
yang diperlihatkan akan dapat diduga, diharapkan, dikhawatirkan dan
diujicobakan terlebih dahulu secara simbolis.
- Kemampuan berfikir
kedepan
Manusia
dapat menduga bagaimana orang lain akan bereaksi terhadap anda, dapat
menentukan tujuan dan merencanakan tindakan yang harus diambil untuk mencapai
tujuan tersebut.
- Kemampuan untuk
seolah olah mengalami sendiri apa yang dialami orang lain
Mampu
belajar dengan cara memperhatikan orang lain berperilaku dan memperhatikan
konsekuaensi dari perilaku tersebut. Inilah yang dinamakan belajar dari apa
yang dialami orang lain.
- Kemampuan mengatur
diri sendiri
Pada
umumnya orang memiliki kemampuan mengendalikan perilaku mereka sendiri.
Perilaku perilakau ini dilakukan tidak hanya untuk memuaskan orang lain, tetapi
berdasarkan standart dan motivasi yang anda tetapkan sendiri. Tentu akan
terpengaruh oleh reaksi orang lain, tetapi tanggung jawab utama berada pada
diri anda sendiri.
- Kemampuan
untuk berefleksi
Kebanyakan
orang sering melakukan refleksi atau perenungan untuk memikirkan mengenai
kemampuan diri pribadi, mampu memantau ide dan menilai kepantasan ide tersebut
sekaligus menilai diri mereka sendiri.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar